Cari Tentang

Loading

Friday, May 23, 2008

UNTUK DIRENUNGKAN

mahmud menulis "Sering kali saat di kantor kita merasa di anak tirikan, seakan-akan kita yang selalu salah, selalu dikambing hitamkan, dijadikan pelengkap penderita. Kita merasa bos kita pilih kasih, teman kita yang penjilat dan menghalalkan segala cara malahan karirnya cepat menanjak dan sangat dekat dengan bos sehingga bos pun sangat menyukainya. Sedangkan kita yang bekerja keras dan lurus2 saja seakan selalu salah. Semua kesalahan seakan2 kita yang jadi penyebabnya. Ringkasnya kita merasa tidak betah lagi bekerja, Segera ingin keluar dari semua kesemrawutan di kantor.

Begitulah kira2 kita sering mendengar teman, atau saudara atau bahkan diri kita sendiri mengalaminya. Saya jadi teringat saat pulang dari surabaya kebetulan mendengar di radio PAS FM kalau nggak salah acaranya BISNIS WISHDOM. Tutornya saya lupa namanya tapi kira2 ceritanya begini :
Ada seorang suami yang merasa sangat kesal karena setiap kali dia bicara sama istrinya selalu saja mengulang2 karena istrinya kurang mendengar apa yang ia katakan. Karena sudah tidak tahan lagi akhirnya ia pergi ke dokter THT untuk berkonsultasi perhal penyakit istrinya itu
Suami : Dok, saya sangat kesal dengan istri saya. Masa setiap kali saya bicara, selalu saja saya ulang2, tapi istri saya tetap tidak mendengarnya.
Dokter : Sudah berapa lama istri anda mengalami gejala seperti itu.
Suami : Ya, kira-kira 2 bulanan dok.
Dokter : Baik, Coba nanti kalau sudah sampai rumah, coba anda bicara lebih keras dari biasanya. Jika istri anda tetap tidak bisa mendengar apa yang anda katakan, besok anda kembali lagi kesini.
Akhirnya pulanglah sang suami kerumah dan malakukan pesan dokter untuk bicara lebih keras pada istrinya. Tapi tetap saja walau dia bicara keras istrinya tetap tidak mendengar. Keesokkan harinya sang suami menemui dokter lagi untuk malaporkan hasilnya.
Dokter : Bagaimana hasilnya, apakah istri anda sudah dapat mendengar apa yang anda katakan?
Suami : Nihil dok, tetap saja istri saya tidak dapat mendengar perkataan saya.
Dokter : Baik, sekarang begini saja. Setiap anda bicara dan istri anda tidak mendengar, coba bicara lebih dekat lagi, jika tetap tidak mendengar, maju lebih mendekat lagi, sampai istri anda dapat mendengar perkataan anda, dan nanti saya dapat mengukur seberapa parah penyakit istri anda itu.
Setelah itu sang suami pun pulang kerumah untuk melakukan nasehat sang dokter. Saat sampai di rumah ia pun langsung menemui istrinya di dapur dan bertanya dengan suara yang keras.
Suami : Ma, kita masak apa hari ini?
Istri : (diam saja)
Suami : (lebih mendekat dan bertanya lagi) Ma, kita masak apa hari ini?
Istri : (diam saja)
Suami : (lebih mendekat lagi dan bertanya) Ma, kita masak apa hari ini?
Istri : (Menjawab dengan suara keras dan dengan wajah marah) Papa...!! Untuk ketiga kalinya saya katakan, kita masak ayam hari ini papa dengar nggak sih??!
Suami : ????????????????????????????? (THE END)
Dari cerita diatas apa yang dapat kita simpulkan, Memang, seharusnya kita sebelum menyalahkan orang lain, menyalahkan lingkungan kerja kita, atau suasana di kantor yang semuanya sangat tidak bersahabat dengan kita. Mungkin kita perlu ber fikir lagi, jangan-jangan ada yang salah dengan diri kita, jangan-jangan kita sendiri yang tidak bisa beradaptasi, tidak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan dikantor, sehingga membuat kita merasa tidak nyaman. Jawabanya perlu kita renungkan sendiri ...... good luck.
Akhirnya sampai disini saja tulisan saya, walaupun hanya sekilas info, mungkin bisa sedikit bermanfaat bagi teman-teman sekalian. Mohon maaf jika ada kata2 yang salah dan selamat berkarya.
Cherio

"

Sumber : sma-belitang.cjb.net

No comments:

Post a Comment